PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA ANGIN
Analisis berdasarkan teknologi
Secara umum, teknologi diartikan sebagai mesin yang bisa
mencakup proses, sistem, manajemen, dan mekanisme pantauan, baik manusia itu
sendiri atau bukan (Finn, 1960). Sedangkan menurut Simon. 1983, ”Teknologi
sebagai disiplin rasional, dirancang untuk meyakinkan manusia akan keahliannya
menghadapi alam fisik atau lingkungan melalui penerapan hukum atau aturan yang
telah ditentukan. Sementara menurut itu Heinich, Molenda dan Russel, 1993:
”Teknologi merupakan penerapan pengetahuan yang ilmiah, dan tertata ….
teknologi sebagai suatu proses atau cara berpikir bukan hanya produk seperti
komputer, satelit dan sebagainya.”
Dari ketiga versi konsep teknologi, dapat disimpulkan bahwa
konsep teknologi terkait dengan sifat rasional dan ilmiah, walaupun mengacu
pada penggunaan mesin-mesin dan perangkat keras namun dalam penerapannya
mengutamakan proses yang memerlukan keahlian dan teknik khusus.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin yaitu mengkonversikan energi
angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin.
Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin
diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin,
sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan
disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Pembangkit listrik tenaga angin sebagai jenis pembangkitan
energi dengan laju pertumbuhan tercepat didunia dewasa ini. Saat ini
kapasitas total pembangkit listrik yang berasal dari tenaga angin untuk
Indonesia dengan estimasi kecepatan angin rata-rata sekitar 3 m/s, 12 Km/jam
atau 6,7 knot/jam turbin skala kecil lebih cocok digunakan, didaerah
pesisir, pegunungan, dataran. Perlu diketahui bahwa kecepatan angin bersifat
fluktuatif, sehingga pada daerah yang memiliki kecepatan angin rata-rata 3 m/s,
akan terdapat pada saat-saat dimana kecepatan anginnya lebih besar dari 3 m/s
pada saat inilah turbin angina dengan cut in win speed3 m/s akan bekerja.
Pengaruh terhadap akhlak manusia
Selain untuk pembangkitan listrik, turbin angin sangat cocok
untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan, seperti untuk keperluan
irigasi, aerasi tambak ikan, dan sebagainya.
Angin
adalah udara yang bergerak, dan terjadi karena adanya perbedaan tekanan di
permukaan bumi ini. Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memilki tekanan
tinggi ke daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Angin yang bertiup di
permukaan bumi ini disebabkan oleh penyinaran matahari, pada siang hari sinar
matahari memanaskan permukaan bumi, namun panas yang terserap oleh bumi
tersebut besarnya tidak merata. Akibatnya, aliran udara bergerak dari daerah
yang mempunyai tekanan yang lebih tinggi ke daerah yang memiliki tekanan lebih
rendah. Udara yang bergerak akan semakin kencang bila perbedaan tekanan daerah
tersebut semakin besar.
Pada dasarnya angin bertiup di semua daerah di permukaan
bumi. Artinya, di mana angin bertiup, tempat tersebut mempunyai potensi untuk
memanfaatkan energi angin. Namun, untuk mendapatkan angin dengan kecepatan
tinggi perlu dilakukan analisis terlebih dahulu. Secara umum daerah datar lebih
menguntungkan dibandingkan daerah bertopografi beragam. Beberapa contoh daerah
yang memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi antara lain seperti daerah
pantai, lepas pantai, padang pasir, padang rumput dan lain-lain. Namun terdapat
juga tempat-tempat yang bisa meningkatkan kecepatan angin seperti di puncak
bukit, atau di celah antara pegunungan juga di tepi pantai.
Teknologi energi angin sebenarnya bukan merupakan teknologi
baru, pengetahuan mengenai energi angin telah lama digunakan. Sekitar 5.000
tahun yang lalu bangsa Mesir kuno telah mengenal teknologi energi angin, mereka
memanfaatkannya untuk menggiling gandum. Proses yang terjadi dalam penggilingan
gandum cukup sederhana, mulanya gandum digiling menggunakan tenaga hewan
seperti sapi atau keledai yang berjalan berputar mengelilingi suatu poros
vertikal, hewan tersebut mendorong suatu batang kayu yang terhubung pada poros,
yang di bawahnya terdapat sebuah batu berbentuk silinder yang ikut berputar,
batu tersebut digunakan untuk menggiling gandum.
Pengaruh terhadap perkembangan negara
Tenaga putaran kincir anginlah yang menggantikan tenaga
hewan tersebut. Kemudian penggunaan teknologi energi angin juga ditemukan di
Persia (Iran), mereka menggunakannya untuk menggiling gandum dan biji-bijian
lainnya, mereka juga memanfaatkannya untuk memompa air . Perkembangan paling
maju terjadi di Belanda dimana mulai banyak dikembangkan beragam bentuk dari
kincir angin, oleh sebab itu pula belanda dijuluki negeri kincir angin (Energy
Information Administration).
Perkembangan teknologi kincir angin terus berlanjut hingga
tahun 1920 di Amerika, di mana kincir tersebut mulai digunakan untuk membangkitkan
listrik. Kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik
biasanya disebut dengan turbin angin. Hingga pada tahun 1970 terjadi kenaikan
harga minyak yang membuat energi terbarukan mulai banyak diminati. Energy
Information Administration).
Negara-negara yang paling serius dalam mengembangkan
teknologi energi angin di antaranya adalah Denmark, Jerman, Amerika Serikat,
Cina dan lain-lain. Sedangkan negara penghasil energi listrik dari energi angin
terbesar pada tahun 2006, berturut-turut adalah Jerman (20.622 MW), Spanyol
(11.615 MW), Amerika Serikat (11.613 MW). Sedangkan Belanda (1.560 MW) berada
di urutan sebelas (Wikipedia).
Pengaruh terhadap perkembangan industri
Proses pemanfaatan energi angin dilakukan melalui dua
tahapan konversi energi, pertama aliran angin akan menggerakkan rotor
(baling-baling) yang menyebabkan rotor berputar selaras dengan angin yang
bertiup, kemudian putaran dari rotor dihubungkan dengan generator, dari
generator inilah arus listrik dihasilkan
Secara
sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut :
Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi yang berguna
dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil
tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. Meskipun masih berupa sumber
energi listrik minor di kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari
empat kali lipat antara 1999 dan 2005.
Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk
penghasilan listrik nasional dan juga da lam
turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.
Pengaruh terhadap penataan kota
Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar
luas, bersih, dan merendahkan efek rumah kaca.
Indonesia,
negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai
terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk
pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini
nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia
menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali
pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik
berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi
terbaru yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World
Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi
listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts,
menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika,
Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin.
Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin
secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
Angin
kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi
angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Lebih daripada
kelas 8 adalah angin yang bukan dapat dimanfaatkan, tetapi membawa bencana.
Sekarang pemerintah tengah menggalakan program PnPM yang
tujuannya membantu masyarakat terutama di pedesaan untuk memberdayakan diri
sesuai potensi SDM dan SDA yang ada agar kesejahteraan mereka meningkat.
Kaitannya dengan hal ini setidaknya penduduk pesisir pantai yang kebanyakan
nelayan miskin tidak ada salahnya meniru para saudaranya di pegunungan telah
berhasil memberdayakan alamnya yaitu sungai menjadi PLTMH atau micro hydro
energy yang menghasilkan listrik baik untuk konsumsi warga juga bisa dijual
ke PLN. Karena pantai kaya akan angin jadi usulkan saja pembuatan pembangkit
listrik tenaga angin atau wind energy.
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga
angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal
ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin
yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya
tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Efek yang di timbulkan oleh pembangkit listrik tenaga angin
Tenaga angin juga merupakan
sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan
emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan
Terdapat
beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai
pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa
masalah ekologi, dan keindahan.
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius
dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas
lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan
ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain
dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu
pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang
membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan
mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik
tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin
juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah
penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip
dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya
derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi
konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau
dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat
menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik
yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle
atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin
angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu
penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk
perkomunikasian.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit
tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan
kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang
sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan
kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan
aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam
beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini
dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit
angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya
lahan di daerah tersebut.
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan
tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya
es akibat perputaran telah menyebabkan bebera pa
kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan
pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat
yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat
penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan
sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan
begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan
juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre
lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana
800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat
menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat
mengkontaminasi air minum.
Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam
pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan
penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi
emisi gas buang.
Sumber
:
nustaffsite.gunadarma.ac.id/…/kajian-berbagai-definisi-teknologi-pendidikan-dan-teknologi-kinerja/
renewableenergyindonesia.wordpress.com/…/pembangkit-listrik-tenaga-angin/
graceelizabeth.ngeblogs.com/…/pembangkit-listriagak-tenaga-angin
konversi.wordpress.com/…/dampak-lingkungan-pembangkit-listrik-tenaga-angin/
community.gunadarma.ac.id/…/title_pembangkit-listrik-tenaga-angin-teknik-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar